Kamis, 18 Oktober 2018

May I take this happiness?

Waktu enggan berlalu dengan lambat
Dia datang dengan cepat dan pasti tanpa terburu buru
Andai waktu datang melambatpun,
Tidak ada yang bisa di rubah
Semuanya sama dalam porsinya masing masing
Dan kita tau tanpa saling memandang ~~
Aku telah kehilangan hatiku
Salah,
Kamu meremukkannya dengan sekali hantaman
Hati yang terlalu ku jaga, ku berikan semudah itu untuk kamu jaga
Nasib buruk menimpaku..
Lalu datang awan mendung
Mengais ngais memukul mukul
Menengadah, mengangkat kepala
Dalam balutan senyum
Kamu meminta hatiku kembali
"Aku sudah tidak punya hati"
"Dimana hatimu?" tanyamu
"Kamu bodoh"
"Kalau begitu aku meminta jantungmu"katamu lagi
Enggan menatapnya, enggan memberi, ingin segera berlari
Keputus asaan yang mendalam selalu terpatri
Menusuk nusuk membelah diri
Merenggut nyata dalam hitungan tawa
Kuberikan sebelah jantungku
" mengapa hanya sebelah?"tanyamu
Hati sudah kamu remukkan, jantungpun telah kamu minta
Dengan polosnya, dengan "tidak ada apa apa"
Kamu salah
Aku pasti menjaga jantungmu di sebelah jantungku dengan aman
"Kamu bodoh" kataku lagi.
Waktu itu you always say like that, you promise me that you will keep my heart save
Yang selalu ku ingat, kamu meremukkannya didepan wajahku
You say "i dont need your heart anymore, without you i feel alive"
Jantungku tinggal sebelah
Lalu saat kamu menginjak injaknya lagi didepanku
Bisakah aku menganggapnya bahagia?
Waktu tidak berputar mundur, dia berputar maju
Tiap detiknya mengharap senyumku
Bukan senyum lugu dibalik senyum palsumu
Saat jantungku tinggal sebelah,
Aku akan melebarkan sayapku untuk terbang tinggi
Tanpa berharap padamu lagi
Boleh aku menganggapnya kebebasan?
Waktu langkah kita semulus jalanan
Kamu merusaknya tanpa alasan
Saat waktu kita telah rusak tak keruan
Kamu pergi menghapus semua kenangan
Dengan kejamnya,
Semua itu adalah kebahagiaan
Aku akan mengambil semua hal itu sebagai kenangan ~~

Rabu, 17 Oktober 2018

Where're you now ?

Ketika sang senja mulai berlalu
Aku enggan melangkah pergi
Meratapi kepergiannya
"Jangan tinggalkan aku"
Sang senja tetap pergi dengan mudahnya

Hari berlalu..
Sang senja tiba hadir membuka pintu
"Aku kembali untukmu"
Maaf, aku telah menghapus semua jejakmu
Semudah kau tinggalkan aku

Hari berganti..
Sang senja tidak terlihat lagi
Sedang kulihat hujan selalu membasahi

Aku menunggu kembalimu
Bukan seperti dulu
Tapi seperti awal yang baru
Kau dan aku
Sang senja, dimana kamu ~~

Selasa, 22 Mei 2018

past to future


ini ketakutan yang kesekian
aku tersentak bengong, menyisakan tangisan
aku tidak tau apa yang harus aku perbuat
ketika aku menyadari ternyata selama ini kau tidak pernah melihatku
dan tetap masih melihatnya, bahkan sampai saat ini
melihatnya, seseorang dari masa lalumu yang kau lewatkan dan kau sesali sepanjang hidupmu
kau bisa mendekatinya, bukan. kau sudah dekat dengannya
dan aku tidak tau persis apa yang terjadi
hingga aku menemukan sisi dimana ternyata segala sesuatu yang kau buat, segala sesuatu disekitarmu selalu dan selalu berhubungan dengannya
itu membuat hatiku terluka..
aku ingin tidak perduli, aku bisa hidup meski tanpa kebahagiaan darimu
tapi entah kalimat itu masih berlaku atau tidak dengan kondisi di lapangan
jika nanti kalian dipertemukan dan ternyata memang aku hanyalah serangga dalam hidupmu,
bagaimana aku menjalani sisa hidupku..
sisa hidupku yang tidak lagi denganmu
sisa hidupku yang melihatmu bahagia dengan seseorang yang kau dambakan
sisa hidupku yang harus terus terluka karena kondisi yang kau ciptakan ~~


Senin, 19 Maret 2018

Terkunci Erat

dua anak manusia yang diciptakan
dipertemukan dalam sebuah ikatan
saling berbagi perhatian dan kelembutan
pertengkaran demi pertengkaran telah berjalan
hingga diujung persimpangan datang adanya sebuah pilihan
kamu pergi ke kiri bergandengan tangan
tapi kamu juga menoleh ke kanan karena bosan
mencoba meraih sebuah tangan yang lain
lalu seseorang melepaskan genggaman seraya berlari kecil meninggalkanmu
kamu berhenti sejenak memutuskan menoleh ke kanan atau berusaha menghampiri seseorang yg berlari
kamu memilih menoleh ke kanan untuk berpamitan, tp dia hanya tersenyum padamu (katamu)
kamu mencoba menyusul langkah yang tertinggal didepan
entah jalanmu ini sudah benar atau kamu harus kembali menoleh ke sisi kanan (katamu bimbang)
tetiba kamu behenti, berhenti menyusul ke depan. hanya berhenti.
seseorang didepan yg berharap kamu datang menggenggam lagi akhirnya depresi
lelah akan segalanya dan memutuskan untuk berbelok arah
tapi dari jauh terlihat kamu dengan semua cahaya dibelakangmu
terang, sangat terang hingga membuka matamu pun terasa menyilaukan
kamu mencoba menggenggam sebuah tangan yg kamu (pernah) lepaskan
kamu mencoba meraih sebuah ikatan yang panjang
dengan penuh rasa bosan dan ambisi untuk menang
lantas nanti jika kamu bosan (lagi), kamu akan menoleh (lagi) seperti yg pernah kamu lakukan?
ragu ...
keraguan datang ...
memutuskan untuk sendiri ...
berharap pada diri sendiri ...
mencoba melarikan diri ...
tidak tau apa yang terjadi, lalu hari bahagia tiba
semoga semua adil dan istimewa.
jika kelak ada yang (lagi) datang, putusannya hanyalah sebuah penyesalan rasa kecewa.
that's it.
kecewa tanpa ada harapan pasti,
seraya berkata "im fall in love with you, but i think my super love doesnt enough for you. well done, once again you will be free honey"
melepaskan lebih mudah daripada bertahan,
seperti mencintaimu juga sangat mudah daripada bertahan kala bosan,
pejamkan matamu, dan bayangkan sebuah area pemandangan.
disitu kamu menemukan sebuah senyuman yang membuatmu selalu merasa aman
senyaman dalam sebuah pelukan panjang ~~

SEBUAH RUANG ...




aku tidak menyangka bahwa pertemuan antara kita hanya sebatas bertemu 
tanpa ada makna lain dibalik hubungan kita
tanpa ada makna lain di balik janji kita
tanpa ada makna lain dibalik kenangan kita
hanya di minta untuk bertemu, tidak ada maksud lain
kenapa Tuhan sangat adil sekali terhadap kita?

aku dan kamu berteman lama
bertahun-tahun lamanya
meski lama tak jumpa tapi tetap bertemu dalam suatu kondisi kita
hingga seringkali kita berfikir bahwa kita memang satu sama lain
kita? bukan. hanya aku yg berfikir begitu.
karna yg kutau meski kamu denganku, kamu membagi pula dengan teman dekatmu.
membagi apa? "suatu kedekatan", bisa dibilang itu lebih dari kata "dekat"

kita tidak berjumpa, berbulan-bulan lamanya..
lalu kita bertemu, lagi-lagi dalam suatu kondisi yang tidak memungkinkan.
kondisi dimana aku sudah berjalan ke kanan, sedang kamu menungguku di persimpangan jalan.
kita berdiam diri, mendiamkan segalanya, yang tampak hambar.

tahun berganti, kita memutuskan untuk berhenti saling menoleh.
cukup bahwa aku tau bagaimana kabarmu, dan sebaliknya.
hingga lelah, aku mencoba mencarimu.
apa yang aku dapatkan? benar2 kondisi yang sebaliknya.
kamu sedang berbahagia, sedang aku berusaha bangkit disaat terluka.
dan kamu bilang ingin pergi.

aku berhenti, memutuskan segalanya.
yang bisa aku lakukan, aku mengakhiri segala janji yang pernah kita ukir bersama
everything has gone.
sudah seharusnya aku menyudahi segalanya dari awal, dari awal perjumpaan kita.

waktu telah berlalu, tak kusangka kita dipertemukan lagi dengan kondisi yg sama.
kita sama-sama telah saling berbahagia, 
tapi hanya kamu yg berbahagia, sedang aku tidak (katamu)
aku berfikir lurus kedepan, tidak menghiraukan suaramu yg berusaha memanggilku
tidak menghiraukanmu yg tiba2 datang dan menggenggamku.
aku benar2 melepasmu.
kamu lantas pergi (lagi). dan aku bilang, aku baik-baik saja.

tiba suatu hari, kita bertemu. kukira itu merupakan sebuah kebetulan.
tapi ternyata kamu yg menginginkan segalanya, pertemuan kita.
kamu menggenggam tanganku didepan mereka, erat.
 tatapanmu yg hampir meluluhkan mataku untuk segera berbicara.
katamu pergi, kenapa harus kembali?
aku ingin me-nol-kan segalanya (katamu)

hari itu kita kesana-kemari, berputar-putar tanpa arah
"me-nol-kan" segalanya..

kita harus benar-benar berpisah, 
berpisah untuk bertemu kembali? tanyamu.
tidak, kita harus benar2 berakhir. aku sudah tidak bisa lagi bertemu denganmu.
kamu pergi dan datang tanpa harus kuminta, jadi aku ingin kamu benar2 pergi saat aku memintamu. tolong.
kamu mendiamkanku, lamaa.
aku tidak merindukanmu, aku hanya ingin bertemu. saat kamu sudah tersenyum tertawa, aku juga berbahagia (katamu lagi).
tentu aku berbahagia, aku tidak mengharapkan kebahagiaanmu tapi aku harap kamu selalu bisa tersenyum saat tidak (lagi) denganku.

percakapan terakhir, pertemuan terakhir, kita berpisah. tanpa ada kalimat penyesalan diantara kita.
kenangan dan janji manis yg pernah kita sematkan saat percakapan kita seperti hanya lewat seperti kabut.
 kabut setia datang saat pagi, sama seperti kenangan kita.
hanya bisa menjadi kenangan yg kita pernah lalui di masa-masa itu.

jangan mencari-cariku, krn aku tidak ingin mencari-carimu. 
kamu lebih bisa berbahagia tanpaku, jadi biar masa-masa itu tetap dalam ingatan.
kita bertemu, dan kita pernah saling memiliki. itu sudah cukup.
setelah sekian lama, aku benar-benar bisa rela melepaskanmu. sayonaraaaa. 




Jumat, 22 Desember 2017

Coban Pelangi - Malang - Jawa Timur



Di coban pelangi banyak tempat-tempat yang bisa kau abadikan dalam moment kameramu, seperti di bawah ini:




Air Terjun Coban Pelangi jika di lihat dari atas bukit









Di air terjun ini kamu bisa melihat pelangi di sekitar air terjun, namun saat saya kesana rupanya saya kurang beruntung sehingga saya tidak bisa menemukan adanya pelangi yang muncul.



Perjalanan pulang, karena saat itu musim hujan sehingga kabut tetap melingkupi sepanjang jalan saat menuruni area jalan ke arah malang.