tahun ini umurku sudah menua, tidak lagi di umur belasan tahun
kadang kenangan demi kenangan muncul saat masa mudaku bersamamu
sekalipun aku tidakpernah berusaha mengenangmu, sekalipun tidak pernah
lalu tiba-tiba di suatu malam aku menemui
kamu tersenyum, menggenggamku.
berbicara seolah-olah kita masih bersama
kamu menggenggamku di sepanjang jalan pulang, seperti saat itu
kita tertawa dan bercanda bahwa di masa depan kita pasti akan tetap bersama
.... aku terbangun dari kenyataan
menyadari bahwa kamu dan aku sudah lama tidak menjadi kita,
umurku sudah diakhir kepala yang harusnya sudah kesana kemari
apakah ini penyelasanku...
jika aku menyesal, apa yang aku sesali..
aku tidak pernah bertanya atau mendengar kabarmu
karna aku pasti goyah jika sekali saja mendengar kabarmu yang tidak baik-baik saja
aku benar-benar tidak pernah mencoba untuk mencari kontakmu
karna sekali kamu goyah, mungkin aku langsung akan berlari ke dalam pelukanmu
realita yang menyedihkan
bagaimana bisa kamu melepasku saat aku menyuruhmu berhenti?
saat itu harusnya kamu menahanku!
dan saat itu harusnya aku tidak menyia-nyiakanmu
apakah kamu bahagia?
aku tidak berharap kamu baik-baik saja.
ya, aku tetap sama.
di matamu aku selalu sama,
kamu selalu bilang bahwa aku tidak pernah memikirkan posisimu!
dengar, seperti yang kamu bilang...
aku adalah orang egois yang pernah kamu kenal
dan karna rasa egoisku, aku kehilanganmu..